PROSES PSIKOLOGI BELAJAR ANAK

PROSES PSIKOLOGI BELAJAR ANAK
Secara keseluruhan proses psikologis belajar merupakan suatu rangkaian aktifitas sebagai berikut.
 Pertama, individu merasakan  adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.  Misalnya ia merasakan bahwa kecapakannya, pengetahuannya, dsb. Masih kurang sehingga perlu ditambah atau ditingkatkan agar dapat menghadapi tantangan yang ada.  Seorang pelajar yang menyadari bahwa kecapakan bahasa Inggrisnya masih kurang (menyadari kebutuhan), dan ia melihat apabila ia cakap dalam bahasa Inggris maka ia akan berhasil dalam membaca buku-buku pengetahuan yang ditulis dalam bahasa Inggris (melihat tujuan).
Kedua, kesiapan (readiness) individu untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Untuk suatu tindakan yang efektif diperlukan adanya kesiapam baik fisik maupun mental dan sosial. Dalam proses belajar hal ini sangat diperlukan untuk  menunjang agar aktifitas belajar dapat berlangsung secara efektif. Kesiapan ini akan berupa kematangan fisik, sosial, atau mental, kecakapan dasar, pengetahuan dasar, pengalaman tertentu, dsb. Misalnya untuk mulai belajar matematik, harus ada kesiapan kematangan kognitif yaitu kesiapan untuk melakukan aktifitas-aktifitas matematika
 Ketiga, pemahaman situasi. Yang dimaksud dengan situasi yaitu segala sesuatu yang ada di lingkungan individu dan mempunyai  keterkaitan dengan aktifitas individu dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannyua.   Misalnya seorang pelajar  yang merasakan kebutuhan untuk menambah kecapannya berbahasa inggris. Ia harus memiliki kesiapan seperti pengetahuan dasar, kecakapan menulis, kecakapan membaca, dsb.  Ia pun harus memahami situasi yang ada seperti adanya temat kursus, adanya waktu untuk belajar, adanya fasilitas yang  mendukung, dsb. Proses belajar akan efektif apabila disesuaikan dengan situasi yang ada. Untuk itu guru hendaknya memperhatikan situasi belajar seperti keadaan ruangan, alat Bantu mengajar, buku-buku, laboratorium,dsb.
 Keempat, menafsirkan situasi, yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek yang terdapat dalam situasi.  Kemampuan menafsirkan ini sangat diperlukan untuk merancang berbagai alternatif aktifitas yang akan dilakukan dlam proses belajar yaitu dlam fase tindak balas.  Misalnya sesuai dengan contoh di atas, pelajar itu mencari berbagai kemungkinan untuk melakukan belajar bahasa Inggris, apakah ia mengambil kursus seminggu sekali, seminggu dua kali, setiap hari, atau alternatif lain.   Apakah ia akan membeli buku-buku sendiri atau pinjam dari perpustakaan, dsb
Kelima, tindak balas (respons). Fase ini merupakan aktifitas belajar yang sebenarnya yaitu proses bagaimana individu mengubah tingkah lakunyua.  Akltifitas belajar akan efektif apabila fase ketiga dan keempat dapat dilakukan dengan baik.  Guru harus senantiasa mengontrol aktivitas siswa selama proses belajar ini agar aktifitasnya dapat lebih efektif sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai.
Keenam, akibat (hasil) belajar.  Dalam fase ini individu akan memperoleh  umpan balik dari apa yang telah dilakukannya.  Ada dua kemungkinan yang bakal terjadi yaitu berhasil (sukses)  atau gagal.  Berhasil artinya ia dapat memenuhi kebutuhanyya mencapai tujuannya, sedangkan gagal  artinya ia tidak memenuhi  kebutuhan dan tidak mencapai tujuannya. Dalam contoh di atas misalnya setelah tia bulan pelajar mengikuti kursus bahasa Inggris, apabila ia berhasil maka ia akan memperoleh tambahan kecakapan bahasa Inggris dan dengan demikian tujuannya tercapai dan dapat mengkaji informasi yang ditulis dalam bahasa Inggris.  Sedangkan bila gagal, ia tidak bertambah kecakapannya sehingga iatak dapat mempelajari informasi yang di tulis dalam bahasa Inggris itu.  Apabila individu berhasil dalam fase ini, ia akan merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi dan tujuannya tercapai Guru diharapkan dapat membantu anak-anak yang gagal  ini agar mereka tidak berputus asa dan mampu belajar dengan baik.[1]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP MATEMATIKA kelas V SD/MI materi bangun ruang

7 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

RPP IPA KELAS V SD/MI