Al-Quran Menjadi Sumber Ilmu Tasawuf
1.
Al-Quran
Menjadi Sumber Ilmu Tasawuf
Berikut ini merupakan Al-quran menjadi sember ilmu tasawuf diantaranya:
a.
Taubat
Taubat adalah awal tempat ppendakian
orang-orang yang mendaki dan makam pertama bagi sufi pemula. hakikat taubat
menurut arti bahasa adalah kembali. Artinya kembali dari sesuatu yang dicela
dalam syariat menuju sesuatu yang dipuji syariat. Allah SWT berfirman:
Artinya: Dan
bertaubatlah kamu kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu
beruntung.
Bagi Dzu Al-Nun bin Ibrahim Al-Mishri taubat itu dilakukan karena
seseorang yang disiplin mengingat sesuatu dan terlupakan mengingat Allah. Kemudian membagi taubat
menjadi taubat menjadi taubat kelompok
awam dan taubat dan taubat kelompok khash (awliya).
b. Ikhlas
Ikhlas adalah penunggalan al-haqq dalam mengarahkan semua orientasi ketaatan. Dia dengan ketaatannya dimaksudkan
untuk mendekatkan diri kepada Allah semata-mata tanpa dibuat-buat, tanpa
tunjukkan kepada makhluk, tidak untuk mencari pujian manusia . jadi ikhlas
merupakan penjernihan perbuatan dari semua makhluk atau pemelihara sikap dari
pengaruh-pengaruh pribadi. Allah SWT berfirman:
Artinya
: Katakanlah:
"Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan (katakanlah):
"Luruskanlah muka (diri)mu[533] di Setiap sembahyang dan sembahlah Allah
dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. sebagaimana Dia telah menciptakan
kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".(Q.S. Al-A’raf : 29)
c. Sabar
Junaid mengatakan” perjalanan dari dunia menuju akhirat adalah mudah dan
menyenangkan bagi orang yang beriman, putusnya hubungan makhluk disisi Allah
SWT adalah berat perjalanan dari diri sendiri
menuju Allah sangat berat, dan sabar kepada Allah tentu akan lebih
berat. Allah berfirman:
Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu'. ( Q.S. Al-Baqarah
45)
d.
Syukur
Syukur berarti memuji (orang) yang memberikan kebaikan dengan dengan
mengingat kebaikannya. Perbuatan hamba baik adalah taat kepada Allah, sedangkan
perbuatan baik Allah adalah memberikan kenikmatan dengan memberikan pertolongan
sebagai tanda syukur. hakikat syukur bagi hamba ialah ucapan lisan dan pengakuan hati terhadap kenikmatan
yang telah diberikan oleh Allah.
e. Tawakal
Abu Bakar Ad-Daqaq mengungkapkan yaitu menilak kehidupan pada masa sekarang
dan menghilangkan cita-cita pada masa
yang akan datang. Hal ini sesuai dengan
apa yang diungkapkan oleh Sahl bin
Abdullah bahwa yang dimaksud tawakal
adalah melepaskan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu tidak ada yang
mengetahui orang bersama Allah kecuali
Allah SWT berfirman.
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S. Al Imran : 159).[1]
Komentar
Posting Komentar